-->

Akibat BAB sembarangan

Photo Okezone
KOTAMANGGA.COM - Masyarakat di Kabupaten Indramayu khususnya wilayah pesisir pantai dan hutan tepatnya di Kecamatan Gantar dan Desa Kertawingun, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, masih minim miliki jamban bahkan jika diprosentasekan, warga yang memiliki masih di bawah 70 persen.

Kabid Promosi Kesehatan dan Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Indramayu, Yahya mengungkapkan di 2016 masyarakat di Kabupaten Indramayu sebanyak 78 persen memiliki jamban, angka ini meningkat dari 2015 yang hanya 60 persen.

Meskipun, kata dia, di wilayah pesisir dan hutan, masyarakatnya masih minim memiliki jamban. Sedangkan, untuk akses jamban masyarakat sendiri sudah mencapai 80 persen.
"Di wilayah pesisir dan hutan, perilaku dan kondisi daerahnya yang masih mendukung minimnya jumlah jamban dan kesadaran masyarakat akan perilaku hidup bersih dan sehat," terang Yahya, Kamis (14/4/2016).

Akan tetapi, ungkapnya secara keseluruhan kesadaran masyarakat Indramayu diakui sudah tinggi, Pemkab sudah mau mendekatkan petugas puskesmas dengan masyarakat.

"Dampak bagi masyarakat yang masih melakukan MCK di sungai maupun hutan, terlebih di pekarangan rumah bisa memicu timbulnya berbagai penyakit," ucapnya.

Pasalnya, Yahya menuturkan kotoran manusia itu banyak mengandung penyakit, yang salah satunya bakteri e-coli, jika bakteri itu kering akan berubah menjadi debu dan debu ini bertebaran yang bisa dihirup kapan saja oleh manusia.

"Penyakit yang ditimbulkan seperti, diare dan penyakit lainnya ,berdasarkan data Dinas Kesehatan Indramayu, kasus diare di 2015 mencapai 48.640 kasus, angka ini cukup tinggi," tuturnya.
{Okezone}

Lihat Versi Video

0 komentar:

Post a Comment test