Gepeng di Indramayu Mencapai 3.187 Orang
INDRAMAYU - Gelandangan dan pengemis (Gepeng)
di Kabupaten Indramayu mencapai 3.187 orang, setiap tahunnya mengalami
kenaikan sebesar 5 sampai 10 persen.
Kasie Kesejahteraan Anak dan Usia Lanjut Dinsosnakertans Indramayu, Abdul Kalim menjelaskan sebanyak 3.187 gepeng terdiri dari 2.498 gelandangan dan 689 pengemis. Menurutnya, permasalahan gepeng tersebut permasalahan yang tidak bisa diselesaikan hanya salah satu sektor saja melainkan berbagai sektor.
"Penanganan gepeng harus dilakukan bersama daerah-daerah di wilayah 3 Cirebon yang meliputi Indramayu, Cirebon, Majalengka dan Kuningan," tuturnya, Minggu (13/3/2016).
Dia mengatakan untuk penanganan gepeng perlu dibangunkannya panti di wilayah 3 Cirebon , agar bisa meminimalisir dan melakukan pendataan gepeng, pasalnya pihaknya hingga saat ini masih kesulitan untuk melakukan pendataan gepeng.
Selain itu, dia mengaku sudah melakukan sosialisasi dan pendataan secara terus menerus, namun upayanya tersebut masih belum bisa menekan tingginya gepeng di wilayah 3 Cirebon, khususnya Kabupaten Indramayu.
"Faktor banyaknya gepeng adalah kesenjangan sosial, perilaku dan ekonomi. Jika sudah ada panti gepeng yang masih dalam usia produktif akan diberikan pelatihan dan keterampilan," ungkapnya.
Dia pun kerap mendapatkan laporan gepeng asal Indramayu sering terkena razia di Jakarta. Gepeng yang ada bukan asli Indramayu, orang Indramayu lebih banyak pergi ke kota besar seperti Jakarta.
"Setahun bisa puluhan kepala keluarga yang terjaring razia dan di kembalikan ke Indramayu," tandasnya.
{Oz}
Kasie Kesejahteraan Anak dan Usia Lanjut Dinsosnakertans Indramayu, Abdul Kalim menjelaskan sebanyak 3.187 gepeng terdiri dari 2.498 gelandangan dan 689 pengemis. Menurutnya, permasalahan gepeng tersebut permasalahan yang tidak bisa diselesaikan hanya salah satu sektor saja melainkan berbagai sektor.
"Penanganan gepeng harus dilakukan bersama daerah-daerah di wilayah 3 Cirebon yang meliputi Indramayu, Cirebon, Majalengka dan Kuningan," tuturnya, Minggu (13/3/2016).
Dia mengatakan untuk penanganan gepeng perlu dibangunkannya panti di wilayah 3 Cirebon , agar bisa meminimalisir dan melakukan pendataan gepeng, pasalnya pihaknya hingga saat ini masih kesulitan untuk melakukan pendataan gepeng.
Selain itu, dia mengaku sudah melakukan sosialisasi dan pendataan secara terus menerus, namun upayanya tersebut masih belum bisa menekan tingginya gepeng di wilayah 3 Cirebon, khususnya Kabupaten Indramayu.
"Faktor banyaknya gepeng adalah kesenjangan sosial, perilaku dan ekonomi. Jika sudah ada panti gepeng yang masih dalam usia produktif akan diberikan pelatihan dan keterampilan," ungkapnya.
Dia pun kerap mendapatkan laporan gepeng asal Indramayu sering terkena razia di Jakarta. Gepeng yang ada bukan asli Indramayu, orang Indramayu lebih banyak pergi ke kota besar seperti Jakarta.
"Setahun bisa puluhan kepala keluarga yang terjaring razia dan di kembalikan ke Indramayu," tandasnya.
{Oz}